
Sebagaimana yang sudah kamu ketahui, bahwa diet banyak dilakukan demi memiliki berat badan ideal dan juga stabil tetap terjaga dengan baik. Bahkan ada diet tinggi protein yang kerap kali dilakukan beberapa orang.
Diet yang satu ini dikenal bisa bantu turunkan berat badan, dan juga bagus bagi kamu yang ingin membentuk otot pada tubuh. Protein sendiri merupakan suatu zat yang memiliki peran penting dalam hal pertumbuhan, sistem kekebalan terhadap tubuh, kemudian pada hormon, enzim serta jaringan dalam tubuh yang lainnya.
Adapun prinsip yang ada pada diet ini yakni mengkonsumsi makanan yang mengandung protein tinggi, dan kurangi kandungan karbohidrat. Tentu banyak yang suka dengan menjalankan diet tinggi protein.
Namun, ternyata ada efek yang cukup bahaya terhadap diet tinggi protein yang satu ini. Tentu saja jika kamu sudah berminat ingin menjalani diet ini, sebagai pemula kamu wajib mengetahui dengan jelas bagaimana dan apa saja bahaya dari diet tinggi protein.
Bahaya Diet Tinggi Protein yang Wajib Kamu Ketahui
Menjalankan metode diet tinggi protein banyak dilakukan untuk menurunkan berat badan, atau sedang fokus pada peningkatan otot. Namun, ternyata ada dampak buruknya juga yang bisa berbahaya bagi tubuh, maka dari itu perhatikan beberapa bahaya diet tinggi protein di bawah ini.
Bisa Memicu Rusaknya Ginjal
Dalam menjalankan diet tinggi protein ada juga dampak yang membahayakan tubuh. Kerap terjadi hal yang sangat serius dalam diet ini yakni memicu adanya kerusakan pada ginjal. Hal ini tentu diakibatkan pada nitrogen yang berlebihan, terutama pada asam amino dan juga membentuk adanya protein.
Karena ginjall rusak maka efeknya ginjal akan jadi berusaha keras dalam bekerja. Bahkan pada proses membuang adanya nitrogen dan juga produk dari sisa metabolisme dalam suatu protein.
Memicu Meningkatnya Risiko Kanker
Adapun hasil dari penelitian yang menunjukkan bahwa adanya kadar protein yang cukup tinggi dalam tubuh khususnya yang berasal dari daging merah dan pada beberapa olahan daging sejenisnya akan memicu risiko kanker. Bahkan bisa memicu adanya kanker kolorektal, kemudian kanker payudara, dan juga kanker prostat.
Tidak jarang juga ilmuwan yang yakin mengenai hal tersebut akibat adanya hormon. Dan itu yang dikenal juga dengan senyawa karsinogenik, kemudian lemak yang pada umumnya ada pada daging yang akan memicu adanya kanker tersebut.
Kandungan Kalsium Jadi Hilang
Dampak buruk yang tentu membahayakan tubuh kamu jika diet tinggi protein ini ada pada kekurangan kandungan kalsium, dan bahkan hilang. Kamu tentu tahu bahwa kandungan kalsium yang ada dalam tubuh bagus untuk membuat kepadatan tulang tetap terjaga.
Namun, apabila dibiarkan begitu saja hanya akan dipengaruhi terhadap protein yang tinggi. Kemudian membuat tulang jadi lebih mudah terkena keropos, bahkan kamu jadi lebih rentan terhadap risiko osteoporosis atau jenis masalah kesehatan pada tulang yang lainnya.
Bisa Menyebabkan Risiko Penyakit Jantung
Selanjutnya, pada dampak terburuk yang dilakukan diet tinggi protein adalah menyebabkan risiko penyakit jantung yang tentu sangat berbahaya. Sebab, dengan mengkonsumsi makanan yang mengandung protein tinggi ada kaitannya dengan meningkatkan asupan lemak yang cukup jenuh, bahkan kolesterol.
Diketahui, berdasarkan hasil dari studi di tahun 2018 silam, jika mengkonsumsi daging merah dengan rutin maka bisa memicu TMAO, yakni bahan kimia yang merupakan hasil dari usus yang memicu adanya penyakit jantung.
Bisa Memicu Adanya Berat Badan yang Naik
Memang diet tinggi protein ini bisa diyakini sebagai metode diet yang bantu dalam turunkan berat badan. Namun, ada efek negatif dan berbahaya yang tentu wajib kamu tahu yakni bisa memicu adanya kenaikan berat badan yang juga disebabkan adanya kandungan protein yang tinggi.
Adapun batasan dari asupan ketika kamu sedang menjalankan diet tinggi protein ini dengan asupan paling ideal. Bisa dikatakan sekitar 30% hingga 50% asupan dari keseluruhan kalori hariannya. Apabila saja batas itu sudah kelebihan maka, yang hanya akan kamu alami berupa lemak yang meningkat dalam tubuh yang nantinya menyebabkan berat badan kamu justru jadi semakin meningkat.
Dehidrasi
Ada suatu studi yang ada pada tahun 2011, dan dalam studi tersebut sudah melibatkan atlet. Dalam studinya tersebut, diketahui terdapat asupan protein yang kadarnya cukup tinggi dalam tubuh akan menyebabkan dehidrasi. Bahkan kamu tetap mudah dehidrasi walaupun tubuh tidak memberikan sinyal sedang haus.
Usahakan dalam menjalankan diet tinggi protein, kamu harus tetap menjaga asupan cairan. Hal ini akan menyebabkan tubuh kamu dalam bahaya jika saja sampai mengalami dehidrasi, apalagi saat kamu sedang diet demi memenuhi keinginan.
Tidak hanya fokus pada protein nya saja, namun kamu juga harus berupaya dalam meningkatkan cairan dalam tubuh agar tetap tercukupi. Sehingga tubuh tidak akan mengalami adanya dehidrasi.